26 Sep 2014

Buah Kesabaran Tukang Sol Sepatu

Cuaca hari ini sangat sangat panas. Mbah sarno terus mengayuh sepeda tuanya menyisir jalan perumahan condong catur demi menyambung hidup.

Mbah sarno sudah puluhan tahun berprofesi sebagai tukang sol sepatu keliling. Jika orang lain mungkin berfikir “mau nonton apa saya malam ini?”, mbah sarno cuma bisa berfikir “saya bisa makan atau nggak malam ini?”

Di tengah cuaca panas seperti ini pun terasa sangat sulit baginya untuk mendapatkan pelanggan. Bagi mbah sarno, setiap hari adalah hari kerja. Dimana ada peluang untuk menghasilkan rupiah, disitu dia akan terus berusaha. Hebatnya, beliau adalah orang yang sangat jujur. Meskipun miskin, tak pernah sekalipun ia mengambil hak orang lain.

Jam 11, saat tiba di depan sebuah rumah mewah di ujung gang, diapun akhirnya mendapat pelanggan pertamanya hari ini. Seorang pemuda usia 20 tahunan, terlihat sangat terburu-buru.

Ketika mbah sarno menampal sepatunya yang bolong, ia terus menerus melihat jam. Karena pekerjaan ini sudah digelutinya bertahun-tahun, dalam waktu singkat pun ia berhasil menyelesaikan pekerjaannya.

“Wah cepat sekali. Berapa pak?”

“5000 rupiah mas”

Sang pemuda pun mengeluarkan uang seratus ribuan dari dompetnya. Mbah sarno jelas kaget dan tentu ia tidak punya uang kembalian sama sekali apalagi sang pemuda ini adalah pelanggan pertamanya hari ini.

“Wah mas gak ada uang pas ya?”

“Nggak ada pak, uang saya tinggal selembar ini, belum dipecah pak”

“Maaf mas, saya nggak punya uang kembalian”

“Waduh repot juga kalo gitu. Ya sudah saya cari dulu sebentar pak ke warung depan”

“Udah mas nggak usah repot-repot. Mas bawa dulu saja. Saya perhatikan mas lagi buru-buru. Lain waktu saja mas kalau kita ketemu lagi.”

“Oh syukurlah kalo gitu. Ya sudah makasih ya pak.”

Jam demi jam berlalu dan tampaknya ini hari yang tidak menguntungkan bagi mbah sarno. Dia cuma mendapatkan 1 pelanggan dan itupun belum membayar. Ia terus menanamkan dalam hatinya, “ikhlas. Insya allah akan dapat gantinya.”

Ketika waktu menunjukkan pukul 3 lebih ia pun menyempatkan diri shalat ashar di masjid depan lapangan bola sekolah. Selesai shalat ia berdoa.

“Ya allah, izinkan aku mencicipi secuil rezekimu hari ini. Hari ini aku akan terus berusaha, selebihnya adalah kehendakmu.”

Selesai berdoa panjang, ia pun bangkit untuk melanjutkan pekerjaannya.

Ketika ia akan menuju sepedanya, ia kaget karena pemuda yang tadi siang menjadi pelanggannya telah menunggu di samping sepedanya.

“Wah kebetulan kita ketemu disini, pak. Ini bayaran yang tadi siang pak.”

Kali ini pemuda tadi tetap mengeluarkan uang seratus ribuan. Tidak hanya selembar, tapi 5 lembar.

“Loh loh mas? Ini mas belum mecahin uang ya? Maaf mas saya masih belum punya kembalian. Ini juga kok 5 lembar mas. Ini nggak salah ngambil mas?”

“Sudah pak, terima saja. Kembaliannya, sudah saya terima tadi, pak. Hari ini saya tes wawancara. Telat 5 menit saja saya sudah gagal pak. Untung bapak membiarkan saya pergi dulu. Insya allah minggu depan saya berangkat ke prancis pak. Saya mohon doanya pak”

“Tapi ini terlalu banyak mas”

“Saya bayar sol sepatu cuma rp 5000 pak. Sisanya untuk membayar kesuksesan saya hari ini dan keikhlasan bapak hari ini.”

-----
Our Ordinary Family

Sumber : Rizki Mega

24 Sep 2014

Tahan Dulu Untuk Jatuh Cinta

Pertama melihatmu. Kau sudah membuatku tertarik. Kau terlihat begitu menarik. Kau seperti berbisik, berbisik pada ku untuk menyukaimu. Aku tak perlu tau siapa namamu, melihatmu dari kejauhan saja sudah membuat ku seperti bumi yang tersinar oleh matahari. Mengahangatkan hati ku yang telah lama tak terhangatkan oleh sesosok perempuan yang berbeda sepertimu. Yang aku ketahui, kamu perempuan yang cukup cuek jika didekati lelaki.

Berkenalan denganmu, cukup membuat ku gugup dan takut, aku takut setelah aku berkenalan denganmu dan mendekatimu kau malah menjauh dari ku. Aku memang bukan seorang lelaki idaman wanita yang banyak didekati para wanita. Jadi maafkan jika cara ku menyukaimu tidak seperti laki-laki biasanya.

Berkumpul dengan teman-teman ku. Ya.. itu memang keseharian ku. Tak seru jika sehari tak bertemu dan bermain dengan teman teman ku. Namun juga tak seru dan akan membuat rindu lalu menjadi sendu jika sehari aku tak melihat senyuman manismu. Baru datang ke sekolah saja, aku sudah disuguhi senyumnya. Ya. .meskipun ku tahu senyuman manis itu bukan untuk ku. Namun setidaknya aku tahu bahwa pagi itu juga dia sudah diberi kebahagiaan oleh Allah. Meskipun begitu bukan aku juga yang membuatnya bahagia.

Beberapa hari ku menyukainya, kau selalu membuat rindu di dalam hati ini. Rasanya terus menerus berkembang, padahal aku merasa tak pernah menyirami rasa rindu ku ini. Ataukah aku tak sadar? Aku takut nantinya jika rasa suka dan rindu ini malah berkembang menjadi rasa sayang. Rasa sayang yang tak terbalas, ya mungkin bisa dibilang begitu.

Suatu pagi, baru saja aku bangun, pikiran ku tiba tiba tertuju padanya. Sampai sampai orangtua ku melihat ku yang sedang senyum senyum sendirian dan membuat ku kaget ketika melihat orangtua ku sedang memperhatikan ku. Dan membuat orangtua ku bertanya penasaran, apa yang sedang terjadi, meskipun aku tau orangtua ku pura pura tak tau. Hm.. Seperti tidak pernah merasakan menjadi anak muda saja, ucapku dalam hati. Aku menjawab seadanya saja, kalau aku sedang jatuh cinta. Orangtua ku hanya tertawa.
Lalu memberi nasihat..

Ayah tau, kamu itu anak yang hebat, ayah juga tau kamu itu anak yang kuat. Namun ketahuilah, lelaki itu bisa menangis, menangis karena cinta. Jatuh cinta, memang kata orang-orang itu adalah sesuatu yang bisa membuat orang yang merasakannya jadi bahagia, jadi semangat, merasa hidupnya paling bahagia. Itu saat merasakan cinta. Namun di sisi lain, cinta juga bisa membuat kita jatuh. Kamu akan menjadi seorang yang merasa paling lemah jika sudah tak mendapatkan lagi kasih sayang atau cinta dari orang yang kamu sayang itu. Banyak kan, orang yang pengen bunuh diri karena cinta. Itu namanya alay nak.. Lalu disaat orang yang kamu cinta ternyata tidak mencintaimu? Apa kamu mau terus mencintai dia? Lebih baik kamu fokus pada belajarmu sekarang ini. Urusan perempuan nanti saja. Kamu pasti akan merasakannya nanti, pasti! Sekarang kamu kejar dulu mimpimu. Jika kamu sukses, pasti banyak kok yang melirik kamu. Mungkin salah satunya orang yang kamu suka itu. Jadikan dia motivasi yang bisa bikin kamu semangat belajar. Tapi bukan berarti kamu harus pacaran sama dia, kalo diputusin bisa bisa malah bikin ngedrop apa apanya dalam diri kamu. Banyakkan tuh yang putus sama pacarnya jadi ga mau makan. Nyiksa diri sendiri. Yang repot orangtua lagi, dia yang bikin kamu ngedrop kan cuek aja.

Dan kalo tiba tiba dia ada yang punya? Perjalanan masih panjang kan? Kalo dia udah dapetin yang lain. Ya.., mungkin dia bukan yang terbaik buat kamu. Dan kamu bakal dapet yang terbaik lebih dari dia. Pokonya kejar dulu semua impian dan cita-citamu dulu.

-----

Our Ordinary Family

Penulis: Sopianti Rahayu

12 Sep 2014

Caraku Mencintaimu

Biarlah aku mencintaimu dari imajinasiku
Karena aku tau cintamu bukan untukku
Biarlah aku mencintaimu dari dalam hati
Karena aku tau kau tak kan pernah aku
miliki

Aku akan tetap bahagia bisa mencintaimu seperti ini
Meski terkadang cinta itu akan menyakitiku sendiri
Tapi inilah caraku untuk bisa mencintaimu secara tak tersentuh
Meski tak tersentuh cinta ini akan selalu utuh

Mungkin ini takdirku dari sang pencipta
Yang tak memberikan hatimu untuk ku cinta
Tapi aku bahagia meski terkadang terbalut luka
Karena cara ini memberi aku banyak makna dalam cinta