Kehidupan dan Selamat hari buruh

Masa lalu adalah hal paling kencang membuatku mengarah dan kembali kepada Allah.

Memberi pelajaran paling berharga.

Lebih mahal daripada sekeranjang intan permata atau bahkan daripada dunia dan seisinya.

Bukan karena kemudahan yang pernah diberikannya, namun kesulitan dan kesakitan yang pernah ada.

Aku mencintai masalalu ku. Tapi bukan karena khilaf dan dosa yang pernah tercoba

Aku mencintainya,

Karena semua pelajaran, masalah dan anak tangga keimanan yang dihadirkan.

Aku bahkan pernah berhenti sangat lama di satu anak tangga. Pernah pula mundur satu dua anak tangga.

Namun semua aku yakini sebagai Never-Ending-Life Process.

Aku akan terus di uji sampai kelak nafasku terhenti dan akan datang masa dimana aku mempertanggungjawabkan hidup dan semua pernak pernik yang telah Allah titipkan.

Dan benar, aku tidak pernah melihat seseorang yang kuat atau sangat kuat bijaksana dengan masa lalu yang mudah.

Seperti hal nya, tak pernah ada pelaut tangguh yang tercipta oleh laut tenang. Ia pasti sudah mengarungi jutaan kilometer samudra dengan ribuan macam badai, topan, hujan besar dan juga petir secara gagah berani.

Tapi, pelangi indah warna warni setelah badai pasti telah menjadi pemandangan sehari-hari. 

Juga tidak ada emas murni yang terbentuk dari proses alam yang lemah lembut namun selalu ditekan kerasnya alam semesta.

Tapi dia mempunyai harga jual begitu mahal dan menjadi banyak incaran banyak orang. 

Allah takkan pernah memberikan kesulitan tanpa kemudahan menyertai nya. Allah tidak akan berikan masalah tanpa ada solusi setelahnya.

Tugas kita adalah mencari kemudahan dan solusi tersebut, bukan putus asa ditengah ujian hidup yang sedang berjalan. Sekiranya kini engkau sedang di uji oleh-Nya.

Jangan putus asa, apalagi menghujatNya dan menganggap Allah membencimu.

Yakini saja, percaya saja, inilah cara tuhan berkata, "Bersabarlah, kuatlah, aku sedang mempersiapkan masa depan terbaik dan paling indah untukmu."

Our Ordinary Family