4 Mar 2015

Gangguan Setan Ketika Shalat

"Karena Engkau telah menghukum saya tersesat, saya benar-benar akan (menghalang-halangi) mereka dari jalan Engkau yang lurus, kemudian saya akan mendatangi mereka dari muka dan dari belakang mereka, dari kanan dan kiri mereka. Dan Engkau tidak akan mendapati kebanyakan mereka bersyukur (Taat)." (QS. Al A'raf: 16-17).

Seperti itulah janji setan atau iblis untuk selalu mencari cara agar dapat menyesatkan manusia, dan kira setan menggoda manusia hanya untuk urusan duniawi nya saja, karena setan kerap menggoda atau mengganggu orang-orang saat beribadah kepada Allah SWT.

Saat beribadah setan masih bisa masuk dengan cara merusak amal ibadah tersebut. Setan melakukannya dari awal sebelum ibadah dimulai dan dilanjutkan ketika ibadah berlangsung atau setelah ibadah itu ditunaikan. Contohnya ketika kita shalat, setan sering kali merusak konsentrasi kita agar pikiran kita tidak fokus dan tidak khusyu.

Berikut 10 gangguan ketika Shalat :


1. Ketika kita melaksanakan shalat dan membaca Takbiratul Ihram berlangsung.

Allahu Akbar, kadang kala kita merasa ragu, apakah takbir yang kita lakukan itu sah ataupun belum sah, sehingga kita mengulanginya lagi membaca takbir dan kadang-kadang perasaan itu terus muncul hingga hampir imam rukuk.

Maka dalam hal ini Ibu Khaidir bahwa yang termasuk tipu daya setan yang banyak menganggu adalah was-was dalam bersuci atau berwudhu dan niat pada saat takbiratul ikhram dalam shalat sehingga perasaan was-was tersebut membuat perasaan kita terus tersiksa.

2. Hadirnya pikiran yang memalingkan Fokus.

Ketika kita Shalat adalah dengan menghadirkan pikiran yang memalingkan pikiran fokus kita. Abu Hurairah Radhiyallahu'anhu berkata: Rasulullah SAW bersabda: "Apabila dikumandangkan adzan Shalat, setan akan berlari seraya terkentut-kentut sampai ia tidak mendengar suara adzan. Ketika muazin selesai adzan, ia kembali lagi dan jika iqamat dikumandangkan dia berlai. Ketika selesai iqamat, dia kembai. Ia akan selalu bersama orang yang Shalat seraya berkata kepadanya: 'Ingatlah apa yang tadinya kamu ingat...." (HR. Bukhari).

3. Tidak fokus ketika membaca bacaan dalam shalat.

Ketika kita membaca bacaan shalat, setan kerap kali mengganggu pikiran kita sehingga kita terkadang lupa bacaan Shalat yang kita baca.

Utsman bin Abdul Aziz datang kepada Rasulullah dan mengadu, "Wahai Rasulullah sesungguhnya setan hadir dalam shalatku dan membuat bacaan ku salah", kemudian Rasulullah menjawab, "Itulah setan yang di anggap Kinzip".

Maka Rasulullah SAW bersabda: "Ketika kamu merasakan kehadirannya, ludahlah kekiri tiga kali dan berlindunglah kepada Allah. Akupun melakukan hal itu dan Allah SWT menghilangkan gangguan itu dariku".(HR. Muslim).

4. Lupa jumlah rakaat shalat yang dikerjakan.

Setan membuat kita lupa jumlah rakaat shalat yang sedang kita kerjakan. Abu Hurairah Huanhu bersabda: "Jika seorang dari kalian Shalat, setan akan datang kepadanya untuk menggoda sampai mereka tahu berapa rakaat yang dikerjakan. Apabila seorang dari kalian mengalami hal itu, hendaklah ia sujud dua kali (Sujud Sahwi) saat ia masih duduk dan sebelum salam, setelah itu baru mengucapkan salam." (HR. Bukhari dan Muslim).

5. Melakukan gerakan yang tidak perlu.

Setan juga mengganggu saat kita shalat dengan melakukan gerakan yang tidak perlu. Seperti jaman dahulu dikisahkan bahwa, ada seorang sahabat yang sedang bermain kerikil ketika sedang tasyahud kemudian ia membolak-balikan nya.

Melihat Ibu Umar segera menegurnya setelah selepas Shalat dengan berkata: "Jangan bermain kerikil ketika Shalat, karena perbuatan tersebut berasal dari Setan, tapi kerjakanlah apa yang dikerjakan oleh Rasulullah SAW", kemudian orang itu bertanya: "Apa yang dilakukan Rasulullah ?" kemudian Ibu Umar menjawab: "Meletakkan tangan kanan nya di atas paha dengan jari telunjuk yang menunjuk ke arah kiblat atau tempat Sujud" demikianlah apa yang saya lihat Rasulullah SAW, diriwayatkan dalam hadist At Tirmidzi.

6. Melihat ke kiri atau ke kanan ketika Shalat.

Sadar atau tidak, kita seseorang melihat ke kiri atau ke kanan ketika shalat, padahal ia sedang melaksanakan Shalat. Itu akibat dari godaan Setan, karena itu setelah Takbiratul Ikhram pusatkan pandangan kita pada satu titik yaitu tempat sujud sehingga kita tetap fokus dan pikiran kita tidak dicuri setan.

Dalam sebuah hadist yang diriwayatkan oleh Aisyah dia berkata : "Saya bertanya kepada Rasulullah hukum melihat ketika Shalat", Rasululah menjawab: "Itu adalah curian setan pada shalat kepada seorang hamba".(HR. Bukhari)

7. Setan membuat kita Menguap dan mengantuk ketika Shalat.

Rasulullah SAW bersabda: "Menguap ketika Shalat itu dari setan. Karena itu, ketika kamu ingin menguap, tahanlah" (HR. Thabrani). dan dalam riwayat lain Rasulullah SAW bersabda: "Adapun menguap itu datangnya dari setan, hendaklah seseorang mencegahnya (menahannya) selagi bisa. Ketika ia berkata 'ha...' berarti setan tertawa dalam mulutnya." (HR. Bukhari dan Muslim).

8. Bersin berulang kali ketika Shalat.

Bersin setiap shalat merupakan gangguan setan, setan ingin menganggu kekhusyuan shalat kita dengan membuat bersin berulang-ulang. Seperti yang dikatakan Abdullah bin Mas'ud dalam Hadist riwayat Tabrani bahwa : "Bersin ketika shalat itu datangnya dari Setan", kemudian Ibnu Mas'ud berkata: "Bersin yang tidak disenangi Allah adalah ketika terjadi dalam Shalat, sedangkan bersin diluar Shalat itu tetap disenangi Allah".

9. Terasa ingin buang angin atau buang air.


Setan mengganggu Shalat seseorang dengan cara ingin membuang angin atau buang air. Rasulullah bersabda: "Apabila seorang dari kalian khawatir apa yang dirasakan di perutnya apakah keluar sesuatu darinya atau tidak, janganlah sekali-kali ia keluar dari masjid sampai ia yakin mendengar suara (keluarnya angin) atau mencium baunya". (HR. Muslim).

10. Terburu-buru menyelesaikan Shalat.


Membuat seseorang terburu-buru untuk menyelesaikan shalatnya. Dalam hal ini Ibu Khair berkata: "Sesungguhnya terburu-buru dalam shalat itu datangnya dari setan, karena sifat tergesah-gesah adalah sifat gegabah seseorang yang mengahalangi seseorang berhati-hati, tenang, dan santun.

Kejadian ini terjadi pada jaman Rasulullah, saat itu ada seseorang melaksanakan shalatnya dengan tergesa-gesa, akhirnya Rasulullah memerintahkan nya untuk mengulangi, karena shalat yang ia kerjakan belum Sah.

Kemudian Rasulullah bersabda: "Apabila kamu shalat, bertakbirlah (takbiratul ihram). Lalu bacalah dari Al-Qur'an yang mudah bagimu, lalu ruku'lah sampai kamu benar-benar ruku '(thuma'ninah), lalu bangkitlah dari ruku' sampai kamu tegak berdiri. Kemudian sujudlah sampai kamu benar-benar sujud (thuma'ninah) dan lakukanlah hal itu dalam setiap rakaat shalatmu". (HR. Bukhari dan Muslim).

Hal itu tidak lain karena setan memang ingin menaggu Shalat seseorang dengan berbagai cara sehingga kita menjadi tidak fokus dan tidak khusyu dan membuat kita batal Shalat.

Hukum Bersumpah selain nama Allah dan Rasulullah


Sering kali tanpa kita sering bersumpah dengan nama Allah dan ada juga bersumpah dengan nama Rasulullah agar dapat meyakinkan kepada lawan bicara kita.

Apakah hal tersebut diperbolehkan ? berikut penjelasan yang saya dapatkan dari berbagai sumber yang saya cari.

Bersumpah dengan nama Selain Allah merupakan perbuatan syirik. Agar lebih kuat, berikut hadist nya :

"Barang siapa yang bersumpah dengan nama selain Allah maka sesungguhnya ia telah berbuat syirik". (HR. Ahmad, At Tirmidzi dan Al hakim, Shahih).
Dan ada juga hadist lain yang menerangkan bahwa:

Sesungguhnya, Allah melarang kalian untuk bersumpah dengan nama-nama Bapak kalian. Siapa yang bersumpah, hendaklah ia bersumpah dengan nama Allah atau diam". (HR. Bukhari dan Muslim).

Dalam hal ini, Imam Ash Shan'ani rahimahullah berkata: "Dua hadist tersebut menunjukan larangan bersumpah dengan nama selain Allah. Maka larangan ini bersifat haram". (Subulussalam Syarah Balughul Maram, 2/545).

Imam Ibnu Abdil Barr rahimahullah juga bersependapat bahwa: "Tidak boleh bersumpah selain nama Allah dalam semua perkara dan dalam keadaan apapun, ini adalah perkata yang sudah disepakati oleh semua kalangan ulama. Dijelaskan dalam Attam'i 14/366.

Dari Hadist-hadist tersebut maka dapat disimpulkan adalah tidak diperbolehkan. Kita sebagai umat muslim, hendaknya kita juga tidak mudah bersumpah dengan menyebut nama Allah, karena akan semakin kuat janji kita dihadapan Allah dan Allah lebih dekat di antara denyut nadi kita. Dan bila kita bersumpah dengan menyebut nama selain Allah dengan keyakinan bahwa ia sama agungnya dengan Allah, maka ini akan menjadi Syirik besar yang dapat mengeluarkan pelaku nya dalam Islam.

3 Mar 2015

Hal-hal Kecil Yang Mengantarkan Kita Ke Surga


Memberi minum hewan yang kehausan, walau hewan yang dianggap paling najis seperti anjing sekalipun.

Abu Hurairah radhiyallahu 'anhu dari Rasulullah SAW, bahwa ada seorang laki-laki yang kehausan lalu turun kebawah untuk minum, lalu dia melihat seekor anjing menjulurkan lidahnya ke tanah karena kehausan, lalu dia berkata "anjing ini tengah mengalami apa yang kualami". lalu dipenuhi nya sepatu nya dengan air yang dibawa dengan menggunakan mulutnya lalu memanjat sumur tersebut dengan air, lalu dibawa nya air tersebut kepada anjing. Maka allah berterima kasih kepadanya dan diampuni dosanya untuk masuk ke dalam surga. (HR. Bukhari:168)  


Berucap baik yang selalu kita anggap sepele.

Hal ini sebagaimana Rasulullah SAW bersabda, "Sungguh seorang hamba mengucapkan satu kalimat yang mendatangkan keridhoan Allah, namun dia menganggapnya ringan, karena sebab perkataan tersebut Allah meninggikan derajatnya. dan sungguh seorang hamba mengucapkan satu kalimat yang mendatangkan kemurkaan Allah, namun dia menganggapnya ringan, dan karena sebab perkataan tersebut dia dilemparkan kedalam api neraka." (HR. Bukhari dan Muslim)

Seperti mengajak orang lain berbuat baik atau mengajarkan anak-anak kita mengajarkan makan yang baik hingga anak kita dewasa 


Bersedekah walau sebutir kurma.

Hal ini sebagaimana Rasulullah SAW bersabda, " Tidaklah seseorang bersedekah dari harta yang baik dan halal, dan Allah tak menerima kecuali dari harta yang baik (halal), kecuali Allah menerimanya dengan tangan kanan-Nya walaupun berupa satu biji kurma dan dia akan berkembang di telapak tangan Ar Rahman hingga menjadi lebih besar dari gunung sebagaimana seseorang diantara kalian membesarkan anak kudanya." (HR. Tirmidzi No. 597). Dalam hadist ini di anjurkan kita perbanyak sedekah meski hanya sebutir kurma, namun kita harus bersedekah dari harta yang halal.

Seorang sahabat berkata, "Wahai Rasulullah, si Fulanah sering shalat malam dan puasa. Namun lisannya menyakiti tetangganya. Lalu Rasulullah bersabda: 'Tidak ada kebaikan padanya ia di neraka.' Ia berkata lagi: "Dan si Fulanah hanya shalat lima waktu, dan sekedahnya sedikit tapi tidak pernah menyakiti siapapun." Kemudian Beliau bersabda: 'ia di dalam surga.' (HR. Ahmad dan Al Hakim dalam Al Mustadrak 7385, dinilai shahih oleh Al Albani dalam shahih Adabil Mufrad 88).

Dalam hadist ini dijelaskan bahwa apabila kita rajin kepada Allah SWT, namun pernah menyakiti hati orang lain, maka neraka lah ancamannya, dan sebaliknya apabila ibadah kita kurang sempurna namun tidak pernah menyakiti hati orang lain, maka Surga menjadi tempat terakhir kita 


Berdzikir setelah kita berwudhu.

Sebagaimana Rasulullah bersabda, "Tidaklah salah seorang diantara kalian berwudhu dan sampai selesai atau menyempurnakan wudhu kemudian membaca doa: 'aku bersaksi tidak ada ilah (sesembahan) yang berhaq disembah kecuali Allah dan aku bersaksi bahwasannya Muhammad adalah hamba Allah dan utusan-Nya, melainkan akan dibukakan baginya delapan pintu surga yang dia bisa masuk dari pintu mana saja yang dia kehendaki." (HR. Muslim)  .


Mengucapkan salam.

Sebagaimana Rasulullah SAW bersabda: "Kalian tidak akan masuk surga sehingga kalian beriman. Kalian tidak beriman secara sempurna sehingga kalian saling mencintai. Maukah kalian aku tunjukkan suatu perkara bila kalian lakukan akan saling mencinta? Biasakanlah mengucapkan salam di antara kalian (apabila berjumpa)." (HR. Muslim).

Jadi biasakanlah kita mengucapkan salam kepada teman, sanak saudara atau siapapun yang kita temui, karena selain mengantarkan kita ke surga, mengucapkan salam merupakan do'a kepada Allah SWT dan kepada orang yang kita beri salam.  


Membaca dan mencintai surat Al-Ikhlas.

Dari Abu Sahid Al Hudri, bahwa seorang laki-laki mendengar seseorang membaca berulang-ulang Qul huwa allaahu ahad, tatkala pagi hari orang yang mendengar tadi mendatangi Rasulullah SAW dan menceritakan kejadian tersebut dengan nada seakan-akan merendahkan Surat Al Ikhlas.

Kemudian Rasulullah SAW bersabda: "Demi yang jiwaku berada di tangan-Nya, sesungguhnya surat ini sebanding dengan sepertiga Al-Qur'an." (HR. Bukhari no. 6643).

Selain itu Rasulullah SAW juga telah menjelaskan apabila kita sungguh-sungguh mencintai Surat Al Ikhlas, niscaya Allah SWT akan memasukkan kita kedalam surga. Sebagaimana Rasulullah SAW bersabda: "Cintamu kepadanya (surat Al Ikhlas) memasukkanmu ke surga." (HR. Bukhari, Ahmad dan At Tirmidzi).

Maka kita sebagai hamba Allah SWT dan umat Nabi Muhammad SAW, ada baiknya kita melakukan hal kecil tersebut, disamping menjadi manusia yang beriman dan bertaqwa dan ingatlah akan janji Allah SWT kepada hamba-Nya dan keindahan surga yang abadi.